2013-10-19

SATU KATA



Di awali satu kata.
Ada satu kata di kota ini. Satu kata di dunia. Satu di semesta.
Sederhana, namun sulit terucap. Bisa berarti putih juga hitam. Bisa terang namun juga gelap.
Selayaknya satu titik yang menguasai jagad raya
Sederhana, namun terlalu rumit tuk didengar
Apa ada yang tahu? Satu kata itu?
Yang bisa dilantangkan. Menjadi sunyi di tengah keramaian
Yang mampu membahana dalam keriuhan. Namun kaku dalam empat titik hitam
Tak mengenal sempadan, tak kenal ruas lapang. Menukik tajam menancap di titik tengah
Sesekali hendak meluap. Pipa hidrolik menyempit melesatkannya. Bisa meledak.
Hanya satu kata. Banyak definisi sulit dikenali. Banyak makna tak teridentifikasi. Hanya diksi
Ia ada namun tak terlihat. Ia ada, tak tertangkap,yang  bisa dilepas sulit dibuang
Apa sebenarnya satu kata itu?
Yang pula menjadi akhir?


2013-10-11

About Moon-Earth



A:Bumi pun berkata bahwa ia tak bertanya bukan berarti ia tak menanti
B:Haruskah bumi bertanya,jika ia memiliki hati, maka pasti ia mampu melihat kebenaran
A:Sayangnya aku bukan bumi,aku seperti manusia biasa, mendengar langsung selalu lebih baik. Tak hanya membaca pesan angin, jadi aku tetap menanti
B:Apa yang ingin kau dengar?Malam akan selalu hitam, jadi berhentilah percaya pada peri cahaya
A:Kepercayaan itu, bisa juga datang melalui sebuah kebohongan, karena hati yang menjadi radar. Saat  api menyala, tak selalu semuanya terbakar, tak semua hitam, jadi aku kan tetap mencari celah itu.
B:Kenapa bumi selalu menahan bulan? Kenapa ia tetap menantinya? Ia hanya batu kecil tak bercahaya yang akan selalu menipunya.
A:Kenapa?? Karena bumi tahu bahwa sesungguhnya bulan pun ingin menjadi terang, dan ia selalu berusaha terang dengan sendirinya. Bahkan kala matahari terbit ia tetap bertahan,juga saat mentari belum tenggelam pun ia telah tiba. Bumi tahu, bulan tak pernah berniat meninggalkannya. Saat bumi surut bulan pasti datang memasang kekuatan untuknya, untuk mereka bersama. Sekalipun bumi itu tak melihat kedatangannya.

Tetap Bulan



Masih berbicara tentang langit
Masih tentang bumi dan bulan
Kali ini ada yang ketiga
Mars

Masih berbicara tentang langit malam
Masih tentang keindahan crescent
Masih tentang keindahan oposisi
Disusul oleh bintang merah

Bulan baru itu pun mencoba membawa bola merah
Untuk disimpan dalam air
Mars baru

Mengapa?
Memang begitukah? Dirinya?
Itu pertanyaan yang tak bisa hilang

Ketika bulan bertanya
“Karena aku?”
Bumi tahu ia tak benar merasa
Untuk kesalahan itu
Tapi benar itu karena bulan baru itu
Penantian tuk melihat bulan
Bumi terhimpit
Tercekat rasa itu
Hanya satu yang membuat segalanya terabaikan
Tetap bulan itu

Satu yang memberi janji 
Bawakan Venus Uranus dan Saturnus
Buat bumi kembali menanti
Air itu bergetar akan tarian indah
Rupa warna
Untuk kali ini benar
Kuharap
Tuk mengerti
Hanya bulan
Tetap bulan

2013-10-08

Satu Orientasi



Ada satu titik yang bisa disaksikan
Satu bintang yang kita lihat
Namun itu pun bukan bintang
Sebuah planet merah
Bersanding crescent luna

Ada satu bidang yang membuat kita dekat
Area kita bertemu
Titik equilibrum
Bahkan saat jarak itu beratus kilometer
Sebuah parameter keberadaan
Satu fokus hati berpusat
Oposisi sempurna

Layaknya gelombang cahaya
Serangkai getaran
Metafisika bergeliat
Nada terdalam melesat terhubung
Kita bercakap
Dalam titik berat langit