2014-04-08

Prasasti





Kuukir meranti di puri
Dititi ditatah dinasti
Zaman dari segala zaman menanti
Dianyam hati nama abadi

Jika satu waktu berhenti
Biar lihat aku di hinggil
Dia satu yang menyipit
Saksi bisu jadiku abdi
Praja cihna radya abadi

Hujan





Lentera pupus mengerling relung
Hujan menyibak tenda biru
Angin basah, boulevard hening
Aroma tanah lembut terbang mengharu

Roda berputar jalan memutar
Arung sepi tembus hiruk pikuk
Di balik topeng mata mengedip, teduh
Kunci perak berkilau lapis vitrin, antik
Di tempat tinggi bagi cerita
Satu kisah tiada akhir
Satu kisah tentang hujan

Hanya ingin pergi



Lari dan lari, lepas
Duri menikam jantung, kandas
Kristal bulat mengabur buta, hilang
Hanya ingin pergi, aku

Lelah lalu lelah, lagi
Menyesak diafragma tercekik, mati
Raga meregang nyawa terbang, lenyap
Hanya ingin pergi, aku
Mencari jalan tak bertemu

Luluh nan lumpuh, lemah
Lantak baji ditempa, lirih
Lebar namun tak ada celah, tuli
Hanya ingin pergi, aku
Tapi tak bisa, lagi
Hanya menanti waktu, pergi
Hanya ingin pergi