Hari kebetulan sedang kosong pekerjaan,
dan aku lapar, lalu seperti biasa, mencari kegiatan. So I write this post. Why?
Sebagai reminder hari tua aja, karena itu kutulis beberapa tempat makan favorit
beberapa bulan (mungkin juga tahun) terakhir ini.
Bukan karena apa-apa, hanya tempat ini
paling dekat dengan tempat tinggal, cukup jalan kaki. Lokasinya di Jalan Tukad
Yeh Aya 112A, Renon, Denpasar Selatan. Tempat ini bisa dibilang kecil tapi
cozy. Terutama saat malam dengan kelap-kelip lampunya yang sangat menghibur.
Pas untuk makan malam atau sekedar ngopi sepulang kerja, killing time nunggu
ngantuk. Sayangnya café ini libur setiap Senin.
Hmm… dulu sempat ragu awalnya mau kesini
karena relative sepi. Apa karena mahal, atau tak halal mungkin pikirku. Tapi
akhirnya suatu hari agak bosan dengan tempat makan yang biasanya, mampirlah
kesana. Cek di Instagram ternyata halal ya sudah, kami pun langsung aja coba.
Untuk harga makanannya bervariasi, start
sekitar 30K rupiah. Rata-rata sekitar 40K rupiah. Minuman dan snack sekitar 10K-30K
rupiah. Untuk di Bali masih standarlah, bukan yang mahal banget sa,pai bikin
dia sepi. Mungkin karena lokasinya kurang terlihat kali. Lalu di samping
deretan toko dia di paling pojok, sehingga kurang mencolok untuk orang yang
jalan dari arah Barat. Namun untuk kami, bagus sih kalau sepi. Kami bisa duduk
dengan sangat tenang dan damai di sana.
Menu unggulan di sini, sekaligus favorit
kami adalah Chicken Parmigiana, suka juga dengan Chicken Curry dan Matcha Latte-nya
(Duh, semua makanan di sini enak sih kataku). Ada masakan local khas Bali juga.
Instagram => https://www.instagram.com/paphiospatisserie/?hl=en
Tempat special lainnya adalah tempat (mahal)
ini,*hehe. Tak sering kemari, hanya suka untuk refreshing setelah gajian. Namun
(mungkin ini penyebab mahalnya) desain visualnya amazing. Suka banget dengan
arsitektural, interior, dan lightingnya. Super cozy, dah! *ampun kalo ane
kampungan. Suasananya bisa dilihat dari beberapa foto di bawah (dari berbagai
sumber di Google Images, yang asli motret sendiri isinya narsis doang).
Lokasinya di jalan Petitenget 106,
Seminyak. Dari luar terlihat kecil, tapi dalemnya panjang dan perfect, di
sampingnya juga ada parkiran cukup luas.
Untuk makanannya belum pernah coba
semua. Snack sama cake aja. Bukan karena apa, karena kami
nggak yakin dengan “ingredients”nya.
Di sini menunya kebanyakan western food,
jadi banyak gak halalnya. Tapi untuk temen yang bebas makan apa aja, dan dia
pernah coba, enak-enak pastinya, sama dengan snack & patisserienya.
Untuk desain interior moringa sendiri
aku sudah lihat sebelum restonya jadi, sebab dulu di kantor lama aku dan
seniorku sudah sampai muak untuk revisi desain dan revisi gambar kerjanya,
bahkan juga logo brandnya itu sendiri. But, setelah terbangun, aku bisa
nikmatin.
Cek menu di sini => https://www.foody.id/bali-lombok/moringa-eat-and-greet-kuta/menu-album;
https://www.instagram.com/moringabali/?hl=en
Tempatnya sangat mudah ditemukan. Berada
di kompleks koridor jalan yang isinya full tempat makan, yaitu di Jalan Dewi Sri No. 9A Legian-Kuta
Kalau mangsi, mah, paling sering
disamperin, hampir apa-apa Mangsi. Baik Mangsi Renon atau Sanur. Anak kantor
suka makan siang atau ngopi malam di sini. Menu grill food-nya khas banget bumbunya.
Soal kopinya….*sayangnya bukan penggemar kopi jadi gak ngerti. Di Denpasar
sendiri ada banyak cabang lokasi.
Paling kusuka mah liatin ini, kelip" di Mangsi Tropical |
Mangsi Sanur |
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete