2013-07-21

Makna Filosofis Radya Laksana

  •                 Surya (matahari)
Surya atau matahari merupakan sumber kekuatan dan sumber penerangan dan hidup, yang akan menjadikan dunia tegak penuh dengan sinar penerang dan hidup. Hal ini merupakan simbol bahwa orang yaang berjiwa budaya harus dapat menanamkan kekuatan dan dapat memancarkan sinar kehidupan dengan tidak mengharapkan imbalan. Surya menjadi sarana kehidupan bumi.
  •                    Candra/sasangka (Bulan)
Bulan merupakan sumber penerangan di malam hari tanpa menimbulkan panas, tetapi teduh, memberi cahaya kepada siapapun dan apapun tanpa kecuali. Hal yang demikian memiliki makna bahwa jiwa budaya harus didasari watak pemberi dan memancarkan penerangan yang tidak menyebabkan silau tetapi memancarkan kelembutan dan kedamaian. Candra menjadi sarana daya rasa (batin) bagi kehidupan di bumi. 
 
  •                     Kartika (bintang)

Kartika atau bintang memiliki sifat memancarkan sinar, hanya kelihatan gemerlap di sela-sela kegelapan malam. Hal ini memiliki ajaran bahwa raja atau seseorang agar dapat memberikan penerangan kepada siapapun yang sedang dalam kegelapan. Makna itu juga mengingatkan kepada kita bahwa masalh gelap dan terang dalam kehidupan ini silih berganti. Kartika menjadi sarana dan daya menambah teduhnya kehidupan di bumi.
  •                    Bumi (bumi)
Secara lahiriah bumu merupakan tempat kehidupan dan juga tempat berakhirnya kehidupan. Bumi atau jagad melambangkan bahwa manusia (mikrokosmos) yang memiliki jagad besar ( makrokosmos). Di sini sebagai kiasan atau pasemon adanya kesatuan jagad kecil dan jagad besar. Bumi atau jagading manungsa berada dalam hati. Oleh kerena itu manusia agar dapat menguasai keadaan, harus dapat menaytukan diri dengan dunia besar. Dalam Kejawen disebut Manunggaling Kawula-Gusti. Sifat bumi adalah momot dan kamet; dapat menampung dan menerima yang gumelar (ada). Bumi sebagai lambang welas asih, dapat anyrambahi sakabehe.
  •  Makutha (mahkota)
Sebagai simbol raja dan sebagai simbol kebudayaan Jawa. Oleh karena itu, siapa saja yang memakai atau menerima gambar mahkota selayaknya berjiwa budaya Jawa. Dalam arti bahwa jiwa budaya Jawa memberi tuntunan, budaya sebagai uwoh pangolahing budi secara lahir dan batin berdasarkan budi luhur dan keutamaan. Pakarti lahir harus seiring dengan pakarti batin, hal yang demikian mencerminkan adanya sifat keharmonisan dalam budaya Jawa.
  •                   Warna merah dan kuning
Dalam budaya Jawa merah dan kuning merupakan simbol kasepuhan (yang dianggap tua). Sifat kasepuhan ini terlihat dalam bentuk lahir dan batin, yang mencerminkan sabar, tidak terburu nafsu dan sejenisnya. Hal ini memiliki makna filosofis bahwa seseorag raja harus memiliki jiwa kasepuhan.
  •                    Warna biru muda
Dasar warna biru muda dan putih. Warna biru dan putih membawa watak menolak perbuatan yang tidak baik. Warna biru muda merupakan simbol angkasa atau langit, merupakan simbol orang yang berwatak luas pandangannya dan juga pemberi maaf.
  •                    Paku
Paku sebagai kiasan atau pasemon agar selalu kuat. Hal ini mengandung ajaran bahwa kehidupan di bumi bisa kuat, sentosa harus didasari jiwa yang kuat, tidak mudah goyah, atas dasar satu kekuatan yang maha besar dari Tuhan YME, yang menjadi pegangan bagi manusia yang hidup di bumi
  •                   Kapas dan padi
Kapas dan padi melambangkan sandang pangan yakni kebutuhan lahir dalam kehidupan manusia. Sandang dinomorsatukan atau didahulukan, sedang pangan donomor duakan atau dikemudiankan. Hal yang demikian mengandung ajaran bahwa sandang berhubungan dengan kesusilaan dan diutamakan, sedangkan pangan berhubungan dengan lahiriah dinomorduakan. Oleh karena itu manusia hendaknya mengutamakan kesusilaan daripada masalah pangan. Kehidupan manusia di bumi tidak dapat lepas dari kebutuhan-kebutuhan duniawi.
  •                     Pita merah putih
Pita merah putih sebagai kiasan bahwa manusia terjadi dengan perantara ibu-bapak (ibu bumi bapa kuasa). Merah melambangkan ibu, sedangkan putih melambangkan bapak. Oleh karena itu, manusia hendaknya selalau ingat kepada ibu-bapak, yang tercermin dalam ungkapan : mikul dhuwur mendhem jero maksudnya sebagai anak harus dapat mengharumkan nama orangtua dan dapat menghapuskan kejelekan nama orang tua. Juga dapat diartikan laki-laki dan perempuan sebagai lambang persatuan. Untuk mencapai tujuan harus dilandasi semangat persatuan (antara Gusti dan Kawula) 

Sumber: http://karatonsurakarta.com/

2013-07-19

Dunia Pasir


KARANG : KENAPA KAU PERGI? KENAPA KAU SELALU MENYERPIH, SENDIRI?

PASIR    : NTAHLAH, AKU MEMANG INGIN SENDIRI KALI INI. SELAMA AKU TAK BERTEMU AIR, AKU  TAK BISA MELAKUKAN APA-APA?

KARANG : HARUSKAH HANYA AIR? BUKANKAH KAU TADI BERTEMU DENGAN ANGIN?

PASIR   : AKU TAK BERTEMU, HANYA MELIHAT, IA HANYA MELINTAS. JUSTRU MEMBUATKU SEMAKIN JAUH  DARI TEMPAT YANG KUINGINKAN.

KARANG  : SETIDAKNYA KAU BISA SEDIKIT SENANG, KAN, MESKI HANYA MELIHAT, ANGIN ITU. 

PASIR  : AKU SENANG MELIHAT IA GEMBIRA, AKU PUN SENANG MENDENGAR KABAR IA SEDANG GEMBIRA. NAMUN AKU PUN TAK TAHU, MENGAPA SEPERTINYA SANGAT MENYAKITKAN SAAT  MENDENGAR KABAR ITU DARI PERBINCANGAN ASAP-ASAP ITU.

KARANG : JADI BENAR, KAU MASIH SANGAT MENGAHARAPKAN KEHADIRAN ANGIN UNTUK SELALU     DISISIMU? KAU MASIH SANGAT MENCINTAINYA?

PASIR      : . . AKU TAK TAHU.. AKU INGIN MENGANGGAPNYA SEBAGAI HAL LAIN, UNTUK KULUPAKAN, SESAAT AKU SUNGGUH BERHARAP PADA CAHAYA – YANG TELAH MEMBUATKU MERASA HIDUP DAN TERLIHAT, BERHARAP CAHAYA ITU BISA SELALU ADA UNTUKKU DAN TAK PERNAH MENINGGALKANKU. DAN SESAAT PULA AKU MERASA AKU TAK BUTUH ANGIN SELAMA ADA CAHAYA DAN AIR ITU. NAMUN KENYATAANNYA, MENDENGAR ANGIN BERSAMA ASAP ITU TERBANG, AKU SADAR, AKU MASIH SAKIT. LEBIH SAKIT SAAT CAHAYA ITU MENYERTAI MEREKA. MEREKA BISA MELANGLANG KE ANGKASA, SEDANGKAN AKU HANYA TERKAPAR DISINI. AKU TAK BISA KEMANA-MANA. AKU TAK BERSAYAP, TAK BERODA, AKU HANYA BISA DIAM DISINI MENUNGGU MEREKA. NAMUN SEPERTINYA KEGEMBIRAAN ITU AKAN MENGHAPUS INGATAN MEREKA TENTANGKU.

KARANG        : HMM..YA, AKU TAHU PERASAANMU, SEPERTINYA SELAMANYA KITA MEMANG DITAKDIRKAN BEGINI. HANYA KEKUATAN ANGIN DAN AIRLAH YANG MAMPU MEMBAWA KITA PERGI, APALAGI AKU. AKU LEBIH GEMUK DAN EKSTRA GEMUK DIBANDNG DIRIMU.

PASIR  : SESAAT AKU BERPIKIR CAHAYA MAMPU MEMBACA PIKIRANKU. IA MAMPU MENGERTI AKU. MESKI DI MALAM HARI IA BERADA JAUH DARIKU NAMUN AKU MERASA IA TETAP ADA DAN TERLIHAT, MUNGKIN JUGA UNTUK MELIHATKU. NAMUN ANGIN, AKU SETIAP HARI MELIHATNYA, NAMUN SEMAKIN LAMA IA SERASA SEPERTI BADAI. AKU BENAR-BENAR KACAU. AKU KEHILANGAN KESEIMBANGAN DIRI, KESADARAN DIRI, SEMUANYA PORAK-PORANDA. DAN HAL INI YANG KUBENCI, TETAP MENYUKAINYA, ITULAH YANG TAK INGIN AKU LAKUKAN. AKU INGIN BISA MEMBENCINYA, LEPAS DARINYA, AKU INGIN BISA SENDIRI, MELAKUKAN SEGALA HAL SENDIRI TANPA HARUS ADA DIA. CAHAYA, IA MEMANG MAMPU MENGHIBURKU, IA YANG MEMOTIVASIKU UNTUK TERUS MENCOBA TERBANG KE ANGKASA, NAMUN IA MASIH TERLALU JAUH BAGIKU. MASIH SAJA ADA BANYAK ASAP DAN AWAN YANG MEMBUATNYA JAUH. KARENA CAHAYA MASIH SEBUAH MISTERI UNTUKKU, IA MASIH TERLALU MISTERIUS UNTUK KUPAHAMI.  TETAP SAJA ANGIN YANG PALING BESAR KUINGINKAN. KALA AIR BAGIKU IA TERLALU KASAR DAN TAK ACUH.UNTUK KE SUATU TEMPAT, AIR TAK BUTUH WAKTU YANG BANYAK UNTUK BERJALAN, IA SANGAT CEPAT, MAKA WAKTUKU UNTUK BERINTERAKSI DENGAN AIR PUN AKAN SELALU SINGKAT. BENAR, JIKA AIR SELALU MEMELUKKU SAAT PERGI, NAMUN IA PUN TAK MAMPU MEMBAWAKU KE LANGIT SEPERTI ANGIN.  

KARANG : JADI INTINYA KAU INGIN MENJADI ASAP? AGAR SELALU BERSAMA ANGIN?

PASIR   : TIDAK! SAMA SEKALI TIDAK. AKU BANGGA MENJADI PASIR SEPERTI INI, HANYA SAJA AKU INGIN ANGIN MENERIMAKU, MENARIKKU LAGI, BAIK MEMELUKKU, ATAU PUN MENJUJUNGKU DI ATAS PUNDAKNYA.  MEMPERLAKUKAN DIRIKU DENGAN BAIK, UNTUK SELAMANYA MENJADI ANGIN LEMBUT UNTUKKU, TANPA AMARAH, TANPA RASA KEBERATAN, SEHINGGA TAK MUNCUL BADAI. SAYANGNYA IA SELALU BERUBAH-UBAH DAN AKU TAK MAMPU MENGIKUTINYA DENGAN BAIK.

KARANG  : KAU SEPERTI INI KARENA DIA YANG PERTAMA KAH? YANG MENGENALKANMU PADA DUNIA?

PASIR      : HE.EM.. DIA PERTAMA. DIA ADALAH SOSOK YANG PERTAMA KALI KUKENAL DIDUNIA INI. BERSAMANYA, PERTAMA KALINYA AKU MELIHAT INDAHNYA DUNIA. DENGAN SEMUA KEBETULAN YANG TERJADI, DIA YANG PERTAMA KALI DATANG SAAT PERTAMA KALINYA AKU BUTUH BANTUAN UNTUK BERJALAN. IA YANG PERTAMA KALI MENGENALKANKU PADA KEBEBASAN HIDUP. YANG MEMBUATKU TETAP BERUSAHA MENIKMATI HIDUP INI, BAIK SENDIRI ATAUPUN DENGAN LAINNYA, HINGGA HARI INI, KARENA IA ADALAH UDARA, YANG MAMPU MEMBUAT SEGALANYA HIDUP.

2013-07-08

Kesimpulan Hidup 20 Tahun


  1. Jalannya hidup telah tertulis di buku takdir oleh Allah.
  2. “Nasib Buruk” , “Nasib Baik” , hal tersebut baru bisa diputuskan setelah berjalannya waktu yang lama.
  3.  Tak ada di dunia ini hal yang “Sungguh-sungguh benar” dan “Sungguh-sungguh salah”.
  4. Kita tak pernah tahu siapa yang akan muncul dari “balik tikungan”.
  5. Jika tak pernah mencuri maka kau takkan pernah kehilangan apa pun.
  6. Jika takdir mengambil sesuatu darimu itu berarti Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik.
  7. Rumah adalah tempat berlindung paling baik
  8. Keluarga merupakan pelabuhan akhir paling sempurna
  9. Selesaikanlah pekerjaan dengan tuangkan semua perasaan gembira dan sepenuh hati, maka takkan ada yang sia-sia.
  10. Tak ada yang salah jika kau jujur
  11. Jangan katakana “Kejujuran = Kehancuran” hanya karena masalah yang muncul di detik ini, tunggu hasil sebenarnya di kemudian hari.
  12. Kembali ingat! “Nasib Buruk” , “Nasib Baik” , hal tersebut baru bisa diputuskan setelah berjalannya waktu yang lama.
  13. Jika kau inginkan sesuatu maka mintalah kepada Allah dengan sungguh-sungguh dan yakinlah dengan sepenuh hati kau akan dapatkan itu.
  14. Manusia itu benar-benar makhluk social
  15. Jika kau ingin bahagia maka buatlah orang lain bahagia.
  16. Seburuk apa pun, keluarga adalah sahabat terbaik, yang paling tulus, dan paling terpercaya.
  17. Saat kau senang maupun sedih ibu adalah orang yang tepat untuk berbagi.
  18. Yakinilah tiap insting atau firasat yang muncul dari dalam diri.
  19. Meski kadang terdengar omong kosong, namun yakinlah dan  tetap yakinlah, kebaikan akan dibalas dengan kebaikan, keburukan akan dibalas dengan keburukan.
  20. Saat Allah mengatakan “kun fayakuun” maka takkan ada yang mampu menghentikan, menunda, mempercepat, mengubah, mengurangi dan menambahkan apa yang telah jadi kehendak-Nya.
  21. Belum tentu orang yang menjadi musuhmu saat ini tak bisa menjadi sahabat yang paling setia dan terpercaya di masa depan.
  22. Jawaban dari suatu masalah bisa saja muncul setelah 10 tahun kemudian.
  23. Diri kita adalah apa yang kita tulis dan kita gambar dengan sepenuh hati dan pikiran.
  24. Kesalahan dan kelupaan dalam kasus tertentu bisa jadi sebuah anugerah dari Allah.  
  25. Dan lagi, “Nasib Buruk” , “Nasib Baik” , hal tersebut baru bisa diputuskan setelah berjalannya waktu yang lama.

Sunyi



Ada yang hilang. Serasa ada yang pergi. Meski ku yang tinggalkan itu, tetapi  tak berarti  kubenar ingin pergi. Tak ada yang menarik, tak ada yang meraih lagi. Kembali serasa menghilang. Diriku lah yang melenyap. Diriku lah yang tak berbekas. Aku tetap sama, tak pernah berubah. Seperti udara, yang tanpa kemampuan menjadi angin. Tanpa rupa. Tanpa warna. Tanpa rasa. Tanpa nada..

Saat kulihat itu. Saat kulihat jajaran itu. Selalu, tiap kulihat cerminan perkembangan waktu mereka. Selalu ada tawa disana, di tengah ku dalam duka. Selalu berbagi cinta disana, di kala ku dalam kesendirian. Penuh kekayaan di sana, saat ku dalam kekurangan. Selalu berkata sehati, ketika tak pernah tahu akan keadaan ini. Selalu berkata dekat, saling menjaga, saling membantu, namun ku jatuh pun tak ada yang tahu. Inikah hidup? Dimana aku mati dalam kehidupan..

Hingga kini rasa dingin masih selalu menyelimuti.  Di saat kurasa tlah temukan api, ternyata itu hanya ilusi. Hingga kini keheningan masih selalu menguasai. Di saat kuberpikir ada yang mampu mendengarku. Ia, mereka, kalian hanya seolah mendengarku. Aku hanya ada di antara. Tak sungguh bernyawa. Selalu demikian. Tak bernama, tak teringat, selalu terlupa, tak berdaya..