2018-01-17

Random Talk


Seperti yang tertulis pada bagian judul, ini hanya catatan random. Bermula dari terputarnya sebuah playlist musik yang berjalan secara acak. Kami duduk berdampingan, bukan bermesraan, hanya menatap laptop menghadapi sebuah gambar kerja. Hingga sebuah lagu itu terputar. Dia tampak begitu bersemangat, tak kukira ia yang biasanya lebih menyukai musik bermelodi lembut ternyata pernah menyukai dan kini merindukan lagu semacam lagu yang detik itu terputar.
Musik itu adalah lagu yang sangat kusukai ketika SMP. Sesaat seperti kebetulan. Hingga kemuadian aku menemukan bukan hanya satu, melainkan dua lagu. Kami memliki lagu favorit yang sama di masa lalu. Entah kenapa aku terharu. Kami berbincang seakan kami sekolah di tempat yang sama, memiliki masa lalu yang sama. Malam itu aku sebenarnya sedikit badmood, namun membicarakan memori acak itu, aku merasa seakan kami pernah bertemu sebelumnya. Mungkin lebih tepatnya aku melihatnya sebelumnya.
Bagaimana mungkin aku tak menyukainya? Pikirku detik itu. Meski aku tak yakin, siapa sebenarnya yang sedang kupikirkan saat itu. Tokoh ilusi masa lalu, atau dia yang nyata di depanku dengan berbagai sisi mirip. Ya, aku kembali membicarakan tokoh khayalan itu lagi. Kupikir aku takkan membahasnya lagi, namun dia yang bersamaku seakan hasil karya yang keluar dari 3D printer, semua harapanku di masa lalu tercetak dalam dirinya. Bahkan kata yang terucap olehnya sama seperti yang terdengar dalam halusinasiku di masa lalu, saat ia berkomentar tentang lagu tersebut. Ekspresi dan tingkah yang ditampilkan menunjukkan reaksi yang sama.
Beberapa jam bersamanya malam itu serasa aku memasuki dunia lain. Itu adalah kejutan yang mungkin akan membuatku sulit untuk membencinya. Aku sendiri bahkan tak percaya, jika aku bisa berkata semacam ini.
Bagaimana tak terkejut? Secara random ia mulai membicarakan tentang sebuah kalung locket. Sebuah benda yang entah jaman sekarang masih banyak atau langka keberadaannya. Kalung berliontin bentuk hati, yang dapat dibuka tutup, dan di dalamnya dapat diisi dengan potongan foto couple. Detik itu aku - bukan Nana ataupun tokoh lain, seperti mundur kembali ke masa lampau, hanya saja kali ini, sekali lagi kukatakan, ia adalah manusia nyata yang dapat terlihat oleh semua orang.

No comments:

Post a Comment