Ada yang hilang. Serasa ada yang
pergi. Meski ku yang tinggalkan itu, tetapi
tak berarti kubenar ingin pergi. Tak
ada yang menarik, tak ada yang meraih lagi. Kembali serasa menghilang. Diriku lah
yang melenyap. Diriku lah yang tak berbekas. Aku tetap sama, tak pernah
berubah. Seperti udara, yang tanpa kemampuan menjadi angin. Tanpa rupa. Tanpa warna.
Tanpa rasa. Tanpa nada..
Saat kulihat itu. Saat kulihat
jajaran itu. Selalu, tiap kulihat cerminan perkembangan waktu mereka. Selalu ada
tawa disana, di tengah ku dalam duka. Selalu berbagi cinta disana, di kala ku
dalam kesendirian. Penuh kekayaan di sana, saat ku dalam kekurangan. Selalu berkata
sehati, ketika tak pernah tahu akan keadaan ini. Selalu berkata dekat, saling
menjaga, saling membantu, namun ku jatuh pun tak ada yang tahu. Inikah hidup? Dimana
aku mati dalam kehidupan..
Hingga kini rasa dingin masih
selalu menyelimuti. Di saat kurasa tlah
temukan api, ternyata itu hanya ilusi. Hingga kini keheningan masih selalu
menguasai. Di saat kuberpikir ada yang mampu mendengarku. Ia, mereka, kalian
hanya seolah mendengarku. Aku hanya ada di antara. Tak sungguh bernyawa. Selalu
demikian. Tak bernama, tak teringat, selalu terlupa, tak berdaya..
No comments:
Post a Comment