2014-05-09

Short Journey Keraton Yogyakarta: Museum Kereta





Bentuk bukaan jendela pada koridor museum


Lemari koleksi pakaian kusir
Dari keraton bagian Utara, perjalanan berlanjut menuju Museum Kereta yang masih di kawasan keraton. Berbicara tentang mimpi yang lainnya, terhubung atau tidak dengan tempat yang kudatangi ini, tapi dengan mendatangi tempat ini aku jadi teringat sebuah peristiwa di masa lalu juga. Saat dimana aku belajar menulis sebuah cerita fiksi. Dalam cerita itu aku ingin melukiskan suatu keadaan ketika sang tokoh utama berkunjung ke Jepang. Aku mencari banyak informasi mengenai tempat wisata di Jepang dan festival-festivalnya. Hingga aku teringat tentang sebuah majalah, Intisari edisi edisi Oktober 1985. Majalah lama milik kakekku yang masih terawat dengan baik. 

Aku teringat ada satu majalah tua kakekku yang memuat artikel tentang festival seni di Jepang. Aku mencari dan membuka-buka beberapa majalah yang cukup banyak di lemari itu. Cukup lama mencari dan aku tak kunjung menemukannya. Hingga
kemudian aku menemukan sebuah gambar dalam satu artikel tentang pembukaan Museum Kereta di Yogyakarta. Artikel ini seakan menyentakku. Seolah ada yang sedang berkata,
 “Kau ingin tahu budaya orang lain? Apa kau sudah paham bagaimana budaya di negerimu?”
Dalam artikel itu dibahas tentang beberapa kereta dan upacara-upacara yang di adakan di Solo/Surakarta dan Yogyakarta.
          Aku tertawa getir. Tertegun. Saat melihat foto itu. Yang begitu mirip dengan yang ada di dalam mimpiku (mungkin juga terbawa ke dalam mimpi karena sesuatu yang tak kusadari). Memiliki nama Garuda Kencana. Di dalam foto itu terdapat sebuah pintu di belakang kereta itu. Pintu yang masih teringat jelas ada di dalam mimpiku. aku kenal pintu itu, plafon itu, dan terutama lantai itu.
          Di museum ini tersimpan banyak kendaraan yang digunakan kerajaan jaman dulu. Baik yang dibuat di Indonesia sendiri, maupun kereta hadian dari Belanda. Setipa kereta memiliki nama masing-masing seperti manusia, dengan sebutan Kyai atau Nyai. 

Kereta kanjeng Nyai Jimat

Kereta Kyai Manik Retno
  
 Roto Praloyo(Kereta Jenazah)

No comments:

Post a Comment