Image Source: http://aripiano7.blogspot.com/2012/12/laskar-majapahit-park.html
Berbicara
tentang sebuah blog yang menuliskan judul “Laskar
Majapahit Park”, tak ada cerita tertulis disana. Hanya kalimat “Majapahit kingdom theme park at UB
Malang” dengan sebuah foto modeling tiga
dimensidan tulisan yang menyatakan bahwa itu adalah karya pemilik blog tersebut.
Sekali melihat tak ada respon lain di otak ini selain kalimat “Oh, gazebo
majapahit..”
Scroll
dari mouse terus bergerak beberapa kali klik terdengar mengalihkan pandangan
pada tampilan yang terus berganti dan terus berpindah ke gambar yang lain.
Hingga tak ingat bagaimana caranya, setelah sekian lama melewati puluhan bulan, tampilan monitorku kembali
pada gambar “Laskar Majapahit Park”
itu. Kali ini aku memandanginya lebih lama dari saat awal pertama kali
melihatnya.
Beberapa
folder dalam otak terbuka satu-persatu menunjukkan semua memori yang terekam oleh
sepasang kamera hidup yang sering disebut jendela hati.Teringat bagaimana
gazebo itu dibicarakan banyak orang, dipuji atau pun dicerca.Teringat bagaimana
ia menjadi sangat ramai saat menjadi “Kantin Mojo”, menjadi tempat diskusi
setiap saat untukku dan beberapa rekan kerja.Mulai dari kumpul angkatan, rapat
kegiatan Temu Akrab Arsitektur, rapat jaket angkatan, atau diskusi yang
berkaitan dengan tugas mata kuliah.Yang pasti tempat itu pernah menjadi satu spot tempatku berlabuh ketika aku bingung
tanpa seorang teman, dan tempat yang cukup tenang dengan aroma bunga kamboja
yang meneduhkan, pagi, siang atau pun malam.
Layar
PC menggelap, menyala, mati, dan kembali terang seiring bergantinya hari.Yang
terpapar pun bermacam-macam.Hampir satu bulan dunia ini berjalan dari waktu
nostalgia.Hidup pun tak lepas dari koneksi dunia maya.Tepat pada tanggal 7
November, sebuah pisau maya kembali mengiris sesuatu di dalam ragaku.Harusnya
pisau itu memotong sebuah kue ulang tahun, mungkin, tapi rupanya ia salah
sasaran.Namun dengan segera kuobati rasa sakit yang muncul itu sampai hilang.
Ada peperangan yang harus kuhadapi keesokan harinya, jadi aku tak boleh lemah.
Peperangan
berakhir.Baru ronde pertama memang, tapi aku bersyukur aku bisa menang.Detik
itu sempat ingin aku mengirim pesan pada seseorang, pemilik blog itu, untuk
mengatakan bahwa aku menang. Akan
tetapiaku tahu aku tak bisa lagi, hingga konsentrasi segera beralih pada sebuah
mimpi. Tentang masa lalu, masa ketika aku menghabiskan hariku di “Laskar Majapahit Park” itu. Saat itu
aku dan beberapa temanku memaki desain
gazebo tersebut. Meja dan tempat duduknya terlalu jauh bagi kami.Hingga
keisengan muncul di otak kami, mencoba mengangkat bagian atas dari meja itu.
Tak
disangka berhasil.Kepala meja itu sedikit bisa bergerak dan kamimengangkatnya
lebih tinggi lalu memutar bagian atas itu.Mengubah posisi bujur sangkar menjadi
belah ketupat.Sudut persegi itu menjadi sangat dekat dengan tempat duduk kami,
kenyamanan pun tercipta.Kami tinggalkan gazebo itu dalam posisi itu saat
kesibukan kami usai.Sampai kemudian esok harinyadari satu meja yang kami buat
merambat ke semua meja, posisi belah ketupat itu jadi nge-trend selama beberapa
waktu cukup lama, mungkin sampai sekarang.
Aku
kembali membuka halaman blog yang telah mati sejak lama itu.Kembali melihat
karya yang dirender dengan aplikasi yang biasa disebut dengan V-ray 3Ds Max
2010 32 bit dan Adobe Photoshop.Dalam hati bertanya kenapa aku memimpikannya?Kini
pun otakku mengakses lebih banyak file dan aplikasi, hingga muncullah tiga buah
pertanyaan, pertanyaan yang harusnya sudah muncul beberapa tahun lalu,“Kenapa
pemilik blog ini memiliki gambar gazebo tersebut? Kenapa ia membuat 3D modelnya?Mungkinkah
pemilik blog ini adalah salah satu dari tim perancangnya?”
Searching.Kembali
otak menyusuri gudang yang menyimpan video lama.Sampai ketemulah sebuah video
tentang pertemuan yang tak disengaja.Aku bertemu pemilik blog ini di masa lalu.Berdasarkan
catatan buku harian, pertemuan itu terjadi pada permulaan bulan September 2010.
Ia berdiri dengan dua orang rekannya di depan sebuah tanah kosong tak terurus
di samping gedung kuliahku, bekas gedung kuliahnya juga pastinya.
Hingga secuil percakapan itu terdengar,
“Hei, gimana kabarmu?”
“Baik mas.”jawabku yang
saat itu masih mengenakan jas almamater.
“Dari mana ini?”
“Jalan-jalan aja. Mas
sendiri ngapain?”
“Ada survey.”
“Ooh.Mm..ya udah
aku ke GBA dulu ya mas..”pamitku merasa
sungkan untuk ngobrol terlalu lama di antara rekan-rekannya.
“Oke deh.”
Sampai kemudian aku
melihatnya lagi di dalam GBA.Kali ini ia tak lagi bersama kedua temannya,
tetapi bersama salah satu dosenku.Ia berdiri di tempat yang sama, dengan orang
yang sama, seperti saat pertama kali aku melihat dosen itu, yaitu ketika kuinjakkan
kaki di gedung ini pertama kali.Hingga tak lama kemudian dosen itu
beralih.Pemilik judul “Laskar Majapahit
Park” yang sempat melihat keberadaanku pun menghampiri.
“Mau pulang?”sapanya
“Ah, iya.Mas juga?”balasku
sambil berjalan bersama menuju pintu keluar GBA.
“Iya abis ini, tapi
masih nunggu temen.”
“Emang survey apa?”
“Survey tanah.”
“Ya ngerti survey
tanah, tapi buat apa?”sahutku sambil berhenti di koridor depan GBA.
“Ada proyek.”
“Hngg..kalau gitu
survey buat proyek bangun apa?”
“Rahasia!”
“Hash, mesti deh.Di UB
sini kah?”
“Iya.Makanya dari
kemarin-kemarin kesini terus.”
“Oh, pantes kok kesini,
orang perasaan baru kemarin-kemarin bilang ke Jakarta.Emang mau bikin apa sih?”
“Bikin mainan.”
“He..? Mainan??”
“Iya, mainan buat
kamu.”
“Ck..mulai,
deh.Seriuslah!”
“Hehe..serius kok, bikin mainan.Tapi kamu doang yang bisa
mainin.Kamu suka cerita misteri,kan?”
“Apaan sih, aku nanya
apa nyambungnya ke mana coba?!”
“Kan aku nanya kamu,
kamu suka misteri nggak?”
“Iya suka.Terus apa
hubungannya sama proyeknya mas?”
“Ya itu, proyekku
misteri, cuma orang yang punya cara berpikir anak kecil yang bisa paham
permainan yang tersimpan di hasil jadi proyekku itu.Hm..mungkin hasil jadinya
nggak cocok sama anak SMP kayak kamu, tapi kalau kamu emang anak kecil pasti
kamu bisa nemu cara untuk nyesuaiin desain proyekku biar bisa kamu pakai. Ah,
tapi mungkin kamu butuh energi khusus buat itu.. kalau sendirian mungkin nggak
kuat..”
“Aish, ngomong apa
sih!Nggak paham. Terserahlah kalau emang nggak mau ngasih tahu ya udah, tapi
please nggak usah bawa-bawa nama SMP lagi-lah..”
“Haha..ya ez nggak usah
dipikir kalau gitu. Emang nggak penting kok hehe..Kamu ya gitu, orang bercanda
ditanggapi serius..”ujarnya seraya mengacak-acak rambutku seperti biasanya.
Dari sekian lama,
setelah kalender di dinding berganti beberapa kali, aku baru sadar maksud
kata-katanya.Aku baru mengerti ia serius dalam gurauannya.Barusaja memahaminya
di saat aku tak bisa memastikan kebenarannya pada orang yang bersangkutan.Mengerti
kenapa ia berdiri di depan tanah kosong itu, yaitu karena itulah tempat
surveynya, survey sebelum pembangunan gazebo majapahit.Yang aku tahu selama
ini salah satu perancang gazebo itu
adalah seorang dosen yang mengajarku, yaitu dosen yangbeberapa bulan itu
ditemui pemilik blog itu. Aku pun kini mengerti alasan pertemuan itu, semua
karena proyek “Laskar Majapahit Park”.
Sesuatu memang bisa
berubah setiap saat.Sudut pandang seseorang terhadap suatu hal pun dapat
berubah setiap saat.Kata penting dan tak penting, bagus dan tidak bagus, benar
dan salah, serius atau tidak serius atas suatu hal rupanya tak bisa diputuskan
dalam satu waktu.Ia memang bersifat sangat relatif.Sesuai dengan subyek penilai,
atau pun waktu.
Meski tampaknya sulit,
tapi kuharap pemilik judul “Laskar Majapahit Park”itu mendengarku,
atau mampu melihat tulisan ini, “Kalau sekali lagi aku ingin berterimakasih, secara
langsung atau tak langsung kau telah menjadi kakak yangmembantuku dan
menemaniku sampai sejauh ini.. kau adalah satu dari ‘Laskar Majapahit’ yang takkan kulupakan..”
Related:
No comments:
Post a Comment