2014-11-17

LASKAR MAJAPAHIT


 
      Image Source: http://aripiano7.blogspot.com/2012/12/laskar-majapahit-park.html


Berbicara tentang sebuah blog yang menuliskan judul “Laskar Majapahit Park”, tak ada cerita tertulis disana. Hanya kalimat  “Majapahit kingdom theme park at UB Malang”  dengan sebuah foto modeling tiga dimensidan tulisan yang menyatakan bahwa itu adalah karya pemilik blog tersebut. Sekali melihat tak ada respon lain di otak ini selain kalimat “Oh, gazebo majapahit..”
Scroll dari mouse terus bergerak beberapa kali klik terdengar mengalihkan pandangan pada tampilan yang terus berganti dan terus berpindah ke gambar yang lain. Hingga tak ingat bagaimana caranya, setelah sekian lama melewati  puluhan bulan, tampilan monitorku kembali pada gambar “Laskar Majapahit Park” itu. Kali ini aku memandanginya lebih lama dari saat awal pertama kali melihatnya.
Beberapa folder dalam otak terbuka satu-persatu menunjukkan semua memori yang terekam oleh sepasang kamera hidup yang sering disebut jendela hati.Teringat bagaimana gazebo itu dibicarakan banyak orang, dipuji atau pun dicerca.Teringat bagaimana ia menjadi sangat ramai saat menjadi “Kantin Mojo”, menjadi tempat diskusi setiap saat untukku dan beberapa rekan kerja.Mulai dari kumpul angkatan, rapat kegiatan Temu Akrab Arsitektur, rapat jaket angkatan, atau diskusi yang berkaitan dengan tugas mata kuliah.Yang pasti tempat  itu pernah menjadi  satu spot tempatku berlabuh ketika aku bingung tanpa seorang teman, dan tempat yang cukup tenang dengan aroma bunga kamboja yang meneduhkan, pagi, siang atau pun malam.
Layar PC menggelap, menyala, mati, dan kembali terang seiring bergantinya hari.Yang terpapar pun bermacam-macam.Hampir satu bulan dunia ini berjalan dari waktu nostalgia.Hidup pun tak lepas dari koneksi dunia maya.Tepat pada tanggal 7 November, sebuah pisau maya kembali mengiris sesuatu di dalam ragaku.Harusnya pisau itu memotong sebuah kue ulang tahun, mungkin, tapi rupanya ia salah sasaran.Namun dengan segera kuobati rasa sakit yang muncul itu sampai hilang. Ada peperangan yang harus kuhadapi keesokan harinya, jadi aku tak boleh lemah.
Peperangan berakhir.Baru ronde pertama memang, tapi aku bersyukur aku bisa menang.Detik itu sempat ingin aku mengirim pesan pada seseorang, pemilik blog itu, untuk mengatakan bahwa aku menang.  Akan tetapiaku tahu aku tak bisa lagi, hingga konsentrasi segera beralih pada sebuah mimpi. Tentang masa lalu, masa ketika aku menghabiskan hariku di “Laskar Majapahit Park” itu. Saat itu aku dan  beberapa temanku memaki desain gazebo tersebut. Meja dan tempat duduknya terlalu jauh bagi kami.Hingga keisengan muncul di otak kami, mencoba mengangkat bagian atas dari meja itu.
Tak disangka berhasil.Kepala meja itu sedikit bisa bergerak dan kamimengangkatnya lebih tinggi lalu memutar bagian atas itu.Mengubah posisi bujur sangkar menjadi belah ketupat.Sudut persegi itu menjadi sangat dekat dengan tempat duduk kami, kenyamanan pun tercipta.Kami tinggalkan gazebo itu dalam posisi itu saat kesibukan kami usai.Sampai kemudian esok harinyadari satu meja yang kami buat merambat ke semua meja, posisi belah ketupat itu jadi nge-trend selama beberapa waktu cukup lama, mungkin sampai sekarang.
Aku kembali membuka halaman blog yang telah mati sejak lama itu.Kembali melihat karya yang dirender dengan aplikasi yang biasa disebut dengan V-ray 3Ds Max 2010 32 bit dan Adobe Photoshop.Dalam hati bertanya kenapa aku memimpikannya?Kini pun otakku mengakses lebih banyak file dan aplikasi, hingga muncullah tiga buah pertanyaan, pertanyaan yang harusnya sudah muncul beberapa tahun lalu,“Kenapa pemilik blog ini memiliki gambar gazebo tersebut? Kenapa ia membuat 3D modelnya?Mungkinkah pemilik blog ini adalah salah satu dari tim perancangnya?”
Searching.Kembali otak menyusuri gudang yang menyimpan video lama.Sampai ketemulah sebuah video tentang pertemuan yang tak disengaja.Aku bertemu pemilik blog ini di masa lalu.Berdasarkan catatan buku harian, pertemuan itu terjadi pada permulaan bulan September 2010. Ia berdiri dengan dua orang rekannya di depan sebuah tanah kosong tak terurus di samping gedung kuliahku, bekas gedung kuliahnya juga pastinya.
Hingga secuil percakapan itu terdengar,
“Hei, gimana kabarmu?”
“Baik mas.”jawabku yang saat itu masih mengenakan jas almamater.
“Dari mana ini?”
“Jalan-jalan aja. Mas sendiri ngapain?”
“Ada survey.”
“Ooh.Mm..ya udah aku  ke GBA dulu ya mas..”pamitku merasa sungkan untuk ngobrol terlalu lama di antara rekan-rekannya.
“Oke deh.”
Sampai kemudian aku melihatnya lagi di dalam GBA.Kali ini ia tak lagi bersama kedua temannya, tetapi bersama salah satu dosenku.Ia berdiri di tempat yang sama, dengan orang yang sama, seperti saat pertama kali aku melihat dosen itu, yaitu ketika kuinjakkan kaki di gedung ini pertama kali.Hingga tak lama kemudian dosen itu beralih.Pemilik judul “Laskar Majapahit Park” yang sempat melihat keberadaanku pun menghampiri.
“Mau pulang?”sapanya
“Ah, iya.Mas juga?”balasku sambil berjalan bersama menuju pintu keluar GBA.
“Iya abis ini, tapi masih nunggu temen.”
“Emang survey apa?”
“Survey tanah.”
“Ya ngerti survey tanah, tapi buat apa?”sahutku sambil berhenti di koridor depan GBA.
“Ada proyek.”
“Hngg..kalau gitu survey buat proyek bangun apa?”
“Rahasia!”
“Hash, mesti deh.Di UB sini kah?”
“Iya.Makanya dari kemarin-kemarin kesini terus.”
“Oh, pantes kok kesini, orang perasaan baru kemarin-kemarin bilang ke Jakarta.Emang mau bikin apa sih?”
“Bikin mainan.”
“He..? Mainan??”
“Iya, mainan buat kamu.”
“Ck..mulai, deh.Seriuslah!”
“Hehe..serius kok,  bikin mainan.Tapi kamu doang yang bisa mainin.Kamu suka cerita misteri,kan?”
“Apaan sih, aku nanya apa nyambungnya ke mana coba?!”
“Kan aku nanya kamu, kamu suka misteri nggak?”
“Iya suka.Terus apa hubungannya sama proyeknya mas?”
“Ya itu, proyekku misteri, cuma orang yang punya cara berpikir anak kecil yang bisa paham permainan yang tersimpan di hasil jadi proyekku itu.Hm..mungkin hasil jadinya nggak cocok sama anak SMP kayak kamu, tapi kalau kamu emang anak kecil pasti kamu bisa nemu cara untuk nyesuaiin desain proyekku biar bisa kamu pakai. Ah, tapi mungkin kamu butuh energi khusus buat itu.. kalau sendirian mungkin nggak kuat..”
“Aish, ngomong apa sih!Nggak paham. Terserahlah kalau emang nggak mau ngasih tahu ya udah, tapi please nggak usah bawa-bawa nama SMP lagi-lah..”
“Haha..ya ez nggak usah dipikir kalau gitu. Emang nggak penting kok hehe..Kamu ya gitu, orang bercanda ditanggapi serius..”ujarnya seraya mengacak-acak rambutku seperti biasanya.
Dari sekian lama, setelah kalender di dinding berganti beberapa kali, aku baru sadar maksud kata-katanya.Aku baru mengerti ia serius dalam gurauannya.Barusaja memahaminya di saat aku tak bisa memastikan kebenarannya pada orang yang bersangkutan.Mengerti kenapa ia berdiri di depan tanah kosong itu, yaitu karena itulah tempat surveynya, survey sebelum pembangunan gazebo majapahit.Yang aku tahu selama ini  salah satu perancang gazebo itu adalah seorang dosen yang mengajarku, yaitu dosen yangbeberapa bulan itu ditemui pemilik blog itu. Aku pun kini mengerti alasan pertemuan itu, semua karena proyek “Laskar Majapahit Park”.
Sesuatu memang bisa berubah setiap saat.Sudut pandang seseorang terhadap suatu hal pun dapat berubah setiap saat.Kata penting dan tak penting, bagus dan tidak bagus, benar dan salah, serius atau tidak serius atas suatu hal rupanya tak bisa diputuskan dalam satu waktu.Ia memang bersifat sangat relatif.Sesuai dengan subyek penilai, atau pun waktu.
Meski tampaknya sulit, tapi kuharap pemilik judul  “Laskar Majapahit Park”itu mendengarku, atau mampu melihat tulisan ini, “Kalau sekali lagi aku ingin berterimakasih, secara langsung atau tak langsung kau telah menjadi kakak yangmembantuku dan menemaniku sampai sejauh ini.. kau adalah satu dari ‘Laskar Majapahit’ yang takkan kulupakan..”

Related:

Allah, Tolong Sampaikan Padanya..

Selamat Jalan

Eye Shelter to Now You See Me


No comments:

Post a Comment