2013-06-28

The Memory of The Sun Freeze, The Ice Ultraviolet



Saat hati melihat lebih awal, saat logika melawan
Saat dunia maya telah melintas, saat sisi rasional langsung mengingkar
Harusnya semua didengar, harusnya sadar

Berawal keraguan, berlanjut keangkuhan melupakan izin Tuhan, ditambah serba baru
Berlangsung pembicaraan akan keunggulan luar biasa, memanggil sisi terbaliknya
Muncul kecemasan, mengundang semua semakin kuat
Ku tahu itu kan terjadi, namun ku tak mau akui itu
Aura itu mengikatku, tapi kuselalu berusaha bebas
Ku pandangi bunga, ku abadikan, ku tetap menanti tanpa dugaan kelabu
Namun semua tetap terjadi, ku tak mampu kendalikan, ku ak mampu menyadari tanda


Maaf,
Maaf,
Aku menyesal
Hanya itu bisik kalbu
Lemah penopang raga ini, ingin waktu berputar
Ingin cegah pasir itu menyerbu
Mendatarkan semua gelombang, meratakan semua gejolak, meluruskan liku

Ingin hapus kenangan akan hal “baru” itu
Sebuah memori kelam, yang terulang, dan terulang lagi
Yang serba baru itu, dari ujung rambut ke dasar kaki
Semua tak ingin terulang, dan tak boleh terulang

(Day:  Date-Month-Year: Z-F-M)

No comments:

Post a Comment