Waktu kesadaran Radya berhenti bersamaan dengan berakhirnya jam kerjanya di kantor. Gadis itu masih terdiam di perpustakaan bergaya rustic modern itu, di saat seharusnya ia bersiap pulang.
“Apa kau mau lembur hari ini?” Tegur
Fong yang ada di seberang rak mengintip Radya lewat celah-celah buku. Radya
menggeleng. “Lalu kenapa malah melamun? Ayo cepat, kita pulang!”ujar Fong lagi.
“Oke, aku akan menyusul. Kalian
pulanglah dulu. Aku bereskan buku-buku ini dulu.”jawab
Radya kembali beralih waktu dan tempat secara maya. Perlahan
rak putih di perpustakaan kantor itu berubah warna. Buku-buku tebal
arsitektural berubah menjadi kumpulan majalah dan jurnal. Gadis itu berpindah dimensi.
Kembali ke perpustakaan kampusnya di masa lalu.
“Hei! Sedang apa?”sapa seseorang
mengagetkan Radya.
“Oh, kau, Ehan. Cari jurnal untuk
referensi skripsi. Kau sendiri?”