Aku di negeri dongeng?!
Bukan, ini Bali. Aku berada di salah satu bagian kecil provinsi Bali.
Perjalanan panjang di pulau Dewata ini bermula dari
sebuah sebuah takdir yang sudah menjadi harapan. Harapan siapa? Diriku pastinya.
Sejak kecil aku menyukai pulau ini, entah kenapa, hanya suka, itu yang kutahu.
Dalam rangka memenuhi undangan interview pekerjaan,
aku yang akhirnya bisa menyelesaikan kuliahku, kini bisa sekalian berlibur di
Bali. Ada dua kantor konsultan arsitektur yang kudatangi dan aku diterima di
kedua tempat. Hari itu hari galau bagiku. Bingung memilih. Keduanya memiliki
kekurangan dan kelebihan yang hampir sama. Di salah satu perusahaan itu ada
temanku bekerja di sana, namun seluruh anggota keluargaku cenderung memilih ke
perusahaan yang satunya lagi. Akhirnya aku mencoba memutuskan dengan satu cara,
yaitu dengan mencari rumah kos yang cocok terlebih dahulu,jika aku menemukan
tempat yang dekat dengan perusahaan A aku akan bekerja di A, tapi jika aku
menemukan kos yang lebih dekat ke perusahaan B aku akan memilih masuk ke B.
Siang itu (14 Maret 2015) seusai mencari rumah kos,
sahabat yang menemaniku mengajakku ke sebuah tempat yang begitu menarik
menurutku. This is my first adventure. Pulau
Serangan. Tempat ini termasuk wilayah Denpasar Selatan. Cukup dekat dengan
Sanur. Untuk menuju pulau ini cukup mudah dengan tersedianya jembatan
penghubung. Kalau sebelum ada jembatan dulu katanya orang harus naik perahu.
Menurut Om Wiki, pulau ini letaknya 500 meter dari
pusat kota dan memiliki area dengan panjang maksimum ± 2,9 km dan lebar ± 1 km.
Di sana ada pura penting yaitu Pura Sakenan yang akan sangat ramai saat
Galungan dan Kuningan. Katanya pulau ini banyak dikenal akan penyu dan kura-kuranya.
Tapi aku sendiri tak terlalu tahu, saat itu mungkin aku hanya sibuk galau jadi
tak sempat mencari kura-kura yang katanya terkenal. Aku malah ketemunya sama
sapi-sapi :D. Namun aku tahu pasti, itu adalah tempat indah.
Pantai Pulau Serangan ini sangat berbeda dengan
Kuta-Legian yang super crowded.
Tempat ini cenderung seperti pantai rahasia yang begitu tenang. Bahkan terlalu
tenang menurutku. Sangat bagus untuk orang-orang yang suka ber- Me Time.
Siang itu, bukan dengan sepda angin, tapi dengan
sepeda motor biasa, aku menangkap fantasiku beberapa tahun lalu secara nyata.
Di lokasi itu, setelah melewati jalan yang begitu panjang, merasakan teriknya
matahari, sampailah kami pada titik aku merasa di negeri dongeng (Hm..mungkin
aku berlebihan, tapi itu sungguh kualami detik itu). Pantai memang yang kami
jumpai, tapi di sisi lainnya terdapat
area air payau yang terasa teduh. Sedangkan dari area parkirnya kami bisa
melihat sapi-sapi yang sibuk merumput dan berjemur tak jauh dari kami.
Setelah program pemerintah berjalan sempurna, pulau
ini akan menjadi lebih teduh lagi dengan pepohonan ketapang dan cempaka.
Berharap lain waktu aku bisa kembali mampir melihat sisi lain pulau ini yang belum
kusapa secara utuh.
Photo by Asq
No comments:
Post a Comment