Aku tak punya potretnya secara fisik. Satu panorama
hari itu. Hanya dalam memori otak. Pantai Sanur adalah tempat yang begitu
terkenal. Dari sekian banyak pantai, mungkin Sanur adalah tempat yang paling
sering kukunjungi. Pantai ini begitu terkenal dengan matahari terbitnya.
Jingga. Dengan siluet gazebo, siluet pegunungan di kejauhan, siluet kapal,
langit berona kelabu kuning jingga, semua sudah menjadi khasnya. Sudah bukan
barang langka di dalam kamera orang-orang. Sederetan restaurant terbuka,
jogging track, atau pun gonggongan anjing sudah jadi item wajib yang tertanam
di sekitarnya. Untuk orang-orang yang mencari ketenangan mungkin akan sedikit
malas kemari, apalagi kalau datang pada saat yang tak tepat.
Bosan dengan pantai Sanur, kupikir aku akan merasakan
itu. Namun tidak rupanya. Aku bahkan mungkin akan sering merindukannya.
Terutama mengingat suasana di sana saat malam hari. Sebagai pecinta kerlipan
lampu – khususnya warna-warni, yang menghiasi restoran terbuka di sepanjang jogging track, aku sangat senang melihat
perubahan suasana di pantai Sanur. Benar-benar menjadi satu tempat yang
berbeda.Sempat sih membayangkan bagaimana jadinya, tapi melihat langsung itu selalu lebih indah.
Saat malam seperti itu orang lokal semakin jarang
kulihat, kebanyakan tawa orang bule yang terdengar dibanding logat Balian yang
biasa menyeruak di pagi hari. Pengunjungnya tak terlalu banyak juga, sehingga
musik yang terputar dari restoran dapat lebih terasa untuk dinikmati, apalagi
waktu itu lagu favoritku yang dimainkan, Night
Changes dari One Direction.
“Udang, Man!” kali ini aku yang berseru saat kami
melintasi patung udang/lobster raksasa. Biasanya temanku yang berseru tiap kali kami melihatnya.
Tapi hal itu pun segera terlupakan saat kami melihat sesuatu yang menjadi
tujuan utama kunjungan ini. Melihat panorama purnama jingga yang tak terhalang
bangunan apa pun, pohon apa pun bahkan awan yang sempat menutupi pun akhirnya
berlalu, serta lautan tampak berkilau memantulkan berkas cahaya bulan dengan
rupawan. Ronanya memang tak sejingga Pulpy
Orange yang dibawa temanku, tapi bagiku, inilah satu keindahan Sanur Jingga.
No comments:
Post a Comment