Kaira duduk manis di sofa ruang tengahnya. Menyaksikan
dengan tenang buket-buket bunga dan kado-kado kecil dari kawan-kawannya di
meja. Namun rangkaian besar bunga gerbera yang begitu cantik menjadi sorotan
utama. Shima yang duduk di seberang meja hanya menatap dengan kebingungan.
“Serius? Sama sekali tak ada kartu apa pun?”
“Ya, tak ada sama sekali. Saat aku bertanya pada orang
yang meingrimkannya, orang itu tak tahu dan memintaku menghubungi langsung ke
tokonya, lalu mereka bilang anak kecil yang memesannya.”
“Anak kecil lagi? Setelah sekian lama, sekarang ada yang datang lagi?”
“A boy from heaven.. Haruskah aku mempercayai itu? Di usia ini, apa
kau kira aku masih bisa mempercayainya?”
“I know, it’s difficult.”
“Hm.. ya sudahlah, siapa pun itu, entah orang tuaku di
surga seperti kata anak itu, entah anak kecil itu sendiri, atau orang lain yang
bersembunyi di balik semua itu, terimakasih, sudah mengirim bunga di hari
kelulusanku..” oceh Kaira pada entah siapa. Ia pun tersenyum getir.
@@@