Hari itu adalah perjalanan paling ramai. Kami sudah
merencanakan liburan ini sejak seminggu lalu. Awalnya kami berencana
mengunjungi Pantai Gunung Payung. Namun karena kondisi cuaca yang terlalu
cerah, kami malas berterik ria di tengah hari. Kami memulai perjalanan di sore
hari. Dari rumah kos seorang temanku yang bernama Irfan, aku dan Vera serta
Rahman pun kemudian melesat kembali melintasi jalan tol Bali-Mandara menuju
Nusa Dua Water Blow yang berada di daerah pulau Peninsula, Nusa Dua, di ujung
selatan Pulau Bali.
Memasuki kawasan Bali
Tourism Development Corporation (BTDC) Nusa Dua, tempat ini mengingatkanku
pada Kota Araya di Malang yang lingkungannya sangat tertata. Ada begitu banyak
petugas keamanan di kawasan ini. Sempat bingung harus berjalan ke arah mana,
seakan tak ada tanda-tanda keberadaan pantai. Kami pun sejenak berhenti untuk mencari
tahu. Lokasi Water Blow tersebut berada di sekitar Grand Hyatt Hotel.
Setelah berliku-liku melintasi taman yang begitu
asri, kami pun memarkir motor seraya menunggu teman Irfan yang akan memandu perjalanan
kami disini. Tak terlalu lama, akhirnya muncul teman Irfan tersebut. Kami pun
beramai-ramai berjalan menuju area water
blow. Ada begitu banyak turis dan anjing disini, dari turis domestik sampai
bule, dari anjing yang lucu sampai yang sangar.
Sudah masuk area water
blow? Belum. Kami masih melintasi lapangan rumput yang sangat luas. Berbagai
kegiatan pengunjung lengkap kami lihat. Dari kejauhan pun terlihat sesuatu yang
tinggi. Sepasang hero.
“Kamu belajar sepeda disini harusnya!”kata Vera dan Irfan
padaku saat kami melintasi area helipad yang ada.
“Hmm..”sahutku saat menjadi teringat mimpi buruk yang
bukan mimpi, kalau aku tak bisa mengendarai sepeda kayuh saat itu.
Tak lama kemudian akhirnya aroma laut tercium juga. Air
laut pun muncul. Jadi dimana water blow-nya?
Masih disana. Ini bukan tempatnya. Kami masih harus melewati jalan yang jika
sekilas dilihat seperti tersembunyi – kalau saja tak ada tulisan apa pun.
Kini batu karang pun dimana-mana. Kami berlima melintasi
jalan yang menjembatani daratan dengan tepi laut.
“Jadi ini area water
blow-nya?”
“Ya, ini tempatnya.”jawab teman Irfan – yang aku lupa
namanya, saat kami sampai pada the end of
path.
“Lalu mana water
blow-nya?”
Kurang beruntung. Itu lah yang terjadi pada kami. Water -nya sedang nggak mau nge-blow. Ya, mungkin kami datang pada musim
yang kurang tepat. Namun, meski demikian, bukan berarti tempat ini tak indah. Air
laut disini benar-benar terlihat WOW! Warna birunya so cool, karangnya pun looks so
handsome ^-^
Lalu yang
beautiful itu sunset-nya. Tempat
ini memang bukan pantai kuta atau legian atau jimbaran yang terkenal dengan beautiful sunset-nya. Akan tetapi bukan
berarti tempat wisata waterblow ini
tak punya pretty sunset. So, we are the fantastic
four, Bali Guild! (^-^)v
Berharap tanggal
17 Mei itu bukanlah hari Minggu, dengan begitu kami tak terlalu cepat bertemu
Senin, kami tak perlu ngantor esoknya, dan kami masih punya waktu bersama lebih
lama hari itu.
No comments:
Post a Comment